- Selain kebaikan kita dan kesalahan orang lain, hal yang bisa dilupakan adalah perpuluhan kita pada Tuhan. Itu bukan persembahan, melainkan kewajiban.
- Iri hati karena kalah banyak berbuat baik tidaklah salah.
- Mencintai tidak selalu bahagia, dan tidak melulu sakit.
- Orang yang diam tidak berarti tidak memperhatikan.
- Totalitas mendatangkan kepuasan batin.
- Kesempatan kedua lebih berharga dari yang pertama.
Minggu, 30 Desember 2012
2012. versi belajar.
Minggu, 25 November 2012
Minggu, 18 November 2012
Quotes
Oke. Cuma mau nyatet beberapa kutipan perkataan temen-temen. Siapa tahu saya lupa, dan blog ini bisa jadi "rambu" yang mengingatkan saya disaat yang tepat.
- "Cowo itu berhak memilih, cewe berhak menolak." (Johan Tjahyono)
- "Mama gw bilang: Inget kata mama ya, kalo kamu memelihara satu hari Sabat, pegang perkataan mama, 6 hari kedepan Tuhan akan bantu selesaikan setiap masalah kamu. Sejak itu gw selalu berpikir gw harus berbuat apa sepanjang hari Sabat." ( Rolland Akerina)
- "De, aku aja percaya kamu bisa. Kenapa kamu ga percaya sama diri kamu sendiri?" (Theresia Oktariana)
Sabtu, 03 November 2012
Sial sial sial.
Semakin mencoba menghindari dia, semakin disadarkan bahwa kami berdua punya banyak kesamaan. Sama-sama merasa kesepian, walaupun ditengah orang-orang yang kami cintai (mungkin karena jalan pikiran kami yang berkata bahwa ada yang salah, ada yang kurang, atau cuma karena pakem yang kami tuntut terlalu tinggi tentang arti kebersamaan). Sama-sama punya mimpi besar. Sama-sama naif (yah, bisa dibilang begitu, mengingat kami berdua adalah orang yang berusaha mengikuti sudut pandang mayoritas dunia, yang berakhir dengan keras hati mempertahankan ego dan nalar kami). Sama-sama mencintai orang yang salah, walaupun berbeda kasusnya.
Mungkin ini yang dinamakan ikatan. Sebesar apapun usaha untuk memungkirinya, tak berguna karena yang empunya kuasa atas dunia dan surga telah menyeret kami dan mengikatkan benang merah.
Sudahlah.
Rabu, 24 Oktober 2012
bored
I feel useless nowadays. Perhaps because this routinity, or something that called as "not get achievement". Feels like nothing good, just flat. Feel so...agonized.
I want to make something, give something, being a part of something, and make that things good. That's all. Is that too much?
Senin, 22 Oktober 2012
Kamis, 18 Oktober 2012
Hari ini, sekali lagi factory manager datang keruangan QC/RnD. Sedikit ngobrol, beliau menanyakan tentang studi saya. Lulusan mana, jurusan apa, kapan lulus, dan...cita-cita. Sekali lagi, saya kembali diingatkan soal masa depan.
Oke, sudah waktunya mengerjakannya (masa depan), bukan sekadar berdoa dan berencana.
Selasa, 16 Oktober 2012
Senin, 15 Oktober 2012
Minggu, 14 Oktober 2012
Saya selalu galau saat..
- Ingat kepada 3 resolusi besar yang pernah saya buat setelah lulus menjadi sarjana. Satupun belum ada yang terlaksana.
- Mengacu pada alasan sebelumnya, saya selalu galau saat harus melangkah untuk mengambil tiap kesempatan yang ada.
- Jauh dari Tuhan.
- Lihat orang kaya, tapi hatinya nggak kaya.
- Lihat orang miskin. Benar-benar miskin.
- Bertemu anak-anak yang malas sekolah.
- Mikirin jodoh. Lalu ingat pada cita-cita.
Oke. Sebut saya ratu galau.
Kamis, 20 September 2012
Minggu, 09 September 2012
sajak saat hujan
Hujan masih turun dengan
diam-diam
Menyucikan kembali jalan dari
tapak kaki manusia
Debu-debu turun dan kami
terhenyak menatap rinai hujan yang bercumbu dengan malam
Dingin dan memilukan untuk
segelintir orang, nyaman dan menyejukkan untuk yang lain
Rumah kami kecil namun nyaman
Ada cinta yang besar didalamnya
Kelakar dan tawa setiap hari
menggema
Kami, penghuni yang sedarah
sejiwa
Ayah ibu dan 3 anaknya
Malam yang gelap dengan hujan
masih turun diam-diam
Aku bernyanyi disurga kecil kami
Menikmati malam dengan nada yang
seirama
Si keci Ani, adikku, memandangku
diam
Oh, pikirku, dia ingin ikut
bernyanyi namun lagunya asing
Jadi kuganti dengan yang lebih
sederhana dan ternama
Halo-Halo Bandung
Dia masih diam
Indonesia Tanah Air Beta
Beberapa lirik tak fasih
diucapkannya
Surabaya
Ani cuma tertawa parau
Bukan salah ibu dan ayah yang
sibuk bekerja hingga Ani tak tahu lagu nasional
Lebih kepadakulah teguran itu
bergejolak
Bahwa aku tidak meneruskan
apa-apa yang telah bergelora dari hati pejuang Indonesia
Mengajarkan mereka yang muda
tentang kebanggaan akan lagu-lagu kenegaraan
Bukan cuma Indonesia Raya
Hujan masih turun dengan diam-diam
Tapi rinainya juga bergemuruh
dihatiku
Semoga hanya Ani yang begini
Tapi..apa iya?
Kamis, 06 September 2012
Kamis, 23 Agustus 2012
Tuhan, ini uang siapa?
Oke, jadi begini ceritanya,
tadi siang (22 Agustus 2012, perlu ditulis soalnya tulisan ini dibuat jam 1 pagi tanggal 23 Agustus), saya pergi ke Taman Anggrek untuk bertemu dengan 2 teman saya dikampus dan pacar baru salah satu teman saya. Kami janjian buat main ice ckating di Sky Rink, yang berlokasi di mal tujuan kami.
Singkat cerita, sesampainya di mal, saya segera mencari ATM sambil menunggu teman-teman saya yang saat itu belum sampai. Dan terjadilah peristiwa aneh itu.
Biasanya, nominal uang kita akan berkurang kalau dilakukan penarikan tunai, sudah pasti. Tapi yang terjadi siang tadi adalah kebalikannya. Uang saya bertambah! Lumayan pula jumlahnya. Saya sangat yakin karena saya terbiasa menyimpan bukti transaksi terakhir di ATM, dan mencatat nominal sisa uang saya di handhone.
Sepanjang perjalanan pulang setelah seharian bersama sahabat-sahabat saya tadi, saya terus berpikir. Itu uang siapa ya? THR? Tidak mungkin, saya sudah terima 15 Agustus yang lalu. Tambahan THR? tidak mungkin juga, Lebaran sudah selesai, lagipula dasar perhitungannya apa? THR yang saya terima bulan ini sudah sesuai peraturan pemerintah..Terus siapa yang kasih? Yang tahu nomor rekening saya yang satu itu cuma bagian finance di kantor. Mereka juga masih libur seperti saya, otomatis tidak ada transaksi dari kantor..
Yah, mungkin ini memang rejeki dari Tuhan. Mungkin rejeki adik saya yang memang butuh handphone. Mungkin rejeki dua sepupu saya yang belum saya kasih THR. Mungkin rejeki saya juga buat beli gantungan khusus untuk pakaian di kamar.
Makasih ya Tuhan :D
Sabtu, 18 Agustus 2012
Jumat, 17 Agustus 2012
Not the greatest one, but the first one
Handphone pertama saya adalah Nokia 2100. Bukan barang baru, tapi pemberian dari sepupu saya, yang saat itu sudah mempunyai handphone lain yang lebih bagus tentunya.
Saat itu, sudah banyak orang yang menggunakan handphone yang lebih bagus, tentu saja. Handphone terlengkap dengan kamera dan ringtone yang sudah berbasis truetone banyak dimiliki masyarakat umum.
Satu hal yang saya ingat, adalah betapa saya tidak peduli dengan lingkungan. Telepon genggam pertama saya, adalah yang terhebat buat saya. Tidak peduli betapa sederhananya handphone itu, yang saya tahu adalah saya sama saja dengan masyarakat lainnya. Punya handphone, titik.
Kadang orang berpikir untuk memperoleh yang terbaik. Tapi yang pertama, tetap saja lebih baik. Cara pandanglah yang membuatnya istimewa.
Be grateful.
Rabu, 15 Agustus 2012
can't be denied
Selalu sama.
Saat saya merasa harus diperlakukan lebih, lingkungan mengingatkan kalau saya belum memberikan apa-apa. Kontribusi nyata? Nihil.
Yah, ada saatnya saya merendahkan diri dan menelaah lagi, bahwa saya memang belum menghasilkan yang terbaik.
Sabtu, 11 Agustus 2012
..........
Sabat pukul 8.
Opung boru bercerita. Tentang bagaimana ia kesepian karena 2 sepupuku yang sekarang kuliah di Bandung dan aku harus menghubungi mereka, kedua anak yatim piatu yang sangat dikasihi itu. Tentang bagaimana ia minta diajarkan menggunakan handphone supaya bisa menanyakan kabar mereka. Tentang aku yang harus menabung dan tidak perlu sekolah lagi seperti kakakku yang sedang menjalani S2-nya. Tentang hari-hari dimana kami semua tidak dirumah dan dia sangat kesepian. Tentang sepupuku yang lain.
Opung yang sudah ringkih yang kadang membuat aku kesal. Opung yang punya kebiasaan menyanyi lagu renungan pagi dengan suara seperti orang mau menangis.
We do love you, opung boru.
Opung boru bercerita. Tentang bagaimana ia kesepian karena 2 sepupuku yang sekarang kuliah di Bandung dan aku harus menghubungi mereka, kedua anak yatim piatu yang sangat dikasihi itu. Tentang bagaimana ia minta diajarkan menggunakan handphone supaya bisa menanyakan kabar mereka. Tentang aku yang harus menabung dan tidak perlu sekolah lagi seperti kakakku yang sedang menjalani S2-nya. Tentang hari-hari dimana kami semua tidak dirumah dan dia sangat kesepian. Tentang sepupuku yang lain.
Opung yang sudah ringkih yang kadang membuat aku kesal. Opung yang punya kebiasaan menyanyi lagu renungan pagi dengan suara seperti orang mau menangis.
We do love you, opung boru.
Selasa, 31 Juli 2012
Kamis, 28 Juni 2012
fiksi
Sms yang masuk pukul sepuluh malam tidak wajib dibalas kalau memang bukan tentang hal urgent. Muka sudah dibersihkan. Gigi sudah disikat. Kalau bukan dia yang mengirim pesan singkat itu, aku tak akan ragu untuk tidur.
"Kapan bisa ketemu? mau cerita.."
Ini semua pasti tentang gadisnya. Mungkin pertengkaran kecil. Entahlah. Jemariku mulai mengetikkan kata..
"Sabtu sore kalau mau. Di tempat biasa."
Dan 2 menit kemudian..
"Ga bisa jumat malam aja?"
Hei tuan-super-istimewa-yang-butuh-diprioritaskan, saya punya acara sendiri.
"Ada janji sama temen SMA."
"Ya ampun. Kan kita dah jarang cerita-cerita.."
Ada rasa gemas yang minta jalan untuk bergemuruh.
"Yang nolak ketemu selama ini siapa? Kalau mau Sabtu. Sore. Titik. "
Sms terakhir yang kuterima, dan tak layak dibalas.
"Cukup tau. Ada yang udah berubah."
Tetap menghamba agar setidaknya kamu memberi sedikit saja perhatianmu? Saya bukan pengemis. Lagi.
Tiny things which is good enough for me
- Langit yang saya tatap setiap kali pulang kerja. Biasanya biru disore hari, merah dimalam hari. Iya, merah. Lampu kota yang membuat warna yang nyalang itu menjadi hitam kelam dan kalah terang. Terlihat bodoh mungkin bagi orang lain, melihat saya mendongak cukup tinggi sepanjang jalan. Tapi sungguh, angkasa kita memang luar biasa.
- Suara mama yang selalu fals saat menyanyi, anehnya merdu ditelepon, terlebih saat saya jauh dari rumah. Suara diva yang saya cari-cari setiap kali gelisah.
- Susu yang dicampur oatmeal. Hangat.
- Wangi sabun yang menguar dari tubuh orang yang baru mandi.
- Tempat tidur mama yang sempit. Umur saya 23 tahun, dan setiap kali libur kerja, saya tidur disana bersama mama.
- Pengamen yang berkualitas.
Kamis, 21 Juni 2012
Iri
Iri adalah bentuk kelemahan. Saat seseorang iri, sebenarnya disaat itu ia sedang memproteksi diri dari kekalahan dengan cara yang tidak wajar.
Yah. Terimakasih kalau masih ada yang iri sama saya :D
Yah. Terimakasih kalau masih ada yang iri sama saya :D
Jumat, 15 Juni 2012
galau
Ini tentang malam-malam
Yang aku habiskan sambil menatap rasi bintang dilangit
Atau menghirup bau hujan
Atau melihat bulan setengah
Atau hanya gelapnya saja yang pekat
Ini tentang suara radioku yang semakin parau
Atau earphone yang terus mendengungkan lagu ke telinga
Atau percakapan tetangga yang sayup-sayup
Tidak ada yang istimewa
Selain membawaku maju
Melintasi detik, menit, jam, semua waktu malamku
Melintasi detik, menit, jam, semua waktu malamku
Untuk melupakan kamu
Setidaknya untuk menjagaku berhenti mengharapkanmu
Selasa, 15 Mei 2012
saya bukan hakim. ini bukan penghakiman.
Cinta. 5 huruf, banyak makna, banyak pendapat. Bahagia dan terluka mengacu pada kata ini.
Bukan, bukan kata cinta yang mau saya bahas. Terlalu luas, dalam, dan general. Saya cuma mau bahas soal dasarnya aja.
Ada yang bilang, kalo cinta itu dari mata turun ke hati. Ada juga yang bilang, tumbuh seiring berjalannya waktu. Ga ada yang salah. Semua bisa mencintai, semua berhak berpendapat.
Seorang sahabat saya pernah bilang : orang yang cinta pada Tuhannya, dialah orang yang setia. Agak sulit untuk percaya, kalau tidak melihat, dan orang yang percaya pada adanya Tuhan, adalah orang yang bisa memegang keyakinannya pada hal-hal yang kadang terlihat absurd kalau tidak diimani, yang notabene merupakan dasar kesetiaan. Masuk akal. Tapi, apa benar demikian? Setia pada Tuhan adalah jaminan seseorang setia pada pasangan?
Bukan masalahkah kalau kita menjalin hubungan dengan yang tidak percaya akan keIlahan Tuhan yang kita sembah? Nanti dulu..
Tidak menjadi masalah besar melihat perkara iman dinomor duakan dalam menjalin hubungan. Yang menjadi masalah adalah, kenapa mencoba, kalau tahu akhirnya tidak bersatu, lalu pada akhirnya menyalahkan Tuhan karena mengijinkan itu terjadi?
Sejak saat merenungkan hal itu, saya berpikir bahwa setia itu relatif.
Minggu, 13 Mei 2012
UI.MIPA.KIMIA.KURSI.SAYA.
Akan tiba saatnya kita meninggalkan kursi-kursi nyaman itu. Tempat kita duduk, belajar, menulis, tertidur setelah semalaman begadang, ngobrol bersama sahabat, mengeluh, tertawa, menangis..
Kursi-kursi yang dulu kita keluhkan kelayakannya. Penuh guratan, entah hanya karena yang duduk disana bosan, atau mungkin menulis contekan.
Dan wajah-wajah baru bermunculan. Dengan kisah baru, tawa yang berbeda, hawa yang lain.
Kita tidak lagi disana, dan menamakan semua itu kenangan.
Live your life gratefully.
Kursi-kursi itu akan selalu terisi, dengan cerita yang berbeda. Hidupkanlah kenanganmu di hati, karena kursi tidak akan meminjamkanmu masa-masa yang sama itu lagi.
Pulo Gadung,
13 Mei 2012
Aku menulis dengan nelangsa
Senin, 07 Mei 2012
Tidak semua orang mengerti betapa lelahnya berjerih payah mencari rezeki. Saya, yang diizinkan Tuhan mengalaminya, hampir 4 tahun berlangsung, mengucap syukur dan terimakasih. Banyak pelajaran yang saya dapat. Tentang uang. Tentang menjalin relasi. Tentang ilmu. Tentang membagi waktu.
Mama dan bapak selalu menasihati : Kami ga punya harta uang. Cuma ilmu. Sekolah yang tinggi selagi kami masih mampu.
Putar otak, banting tulang. Semua cara yang bisa dilakukan untuk mencari uang, mama dan bapak kerjakan. Dan saya bangga turut ambil bagian. Walaupun sedikit.
Tidak. Saya tidak menangis menuliskan ini. Harus kuat, itu pelajaran berarti yang diberikan orang tua saya.
Tuhan, dengan segala kebesaranNya, telah memenuhi kami.
Selasa, 01 Mei 2012
Minggu, 29 April 2012
Sabtu, 28 April 2012
Rejeki itu Tuhan yang ngatur.
Iya,bener banget. Baru tadi sore dapet panggilan dari perusahaan yang seinget gw ga pernah gw lamar tapi sesuai major kuliah gw, dan posisi perusahaannya ngelawan arah ibukota dan notabene mengantarkan gw semakin jauh dari jurang keterlambatan kerja. Malemnya dapet sms dari salah satu murid gw yang minta dilesin pagi aja tiap hari selasa kamis, yang artinya, kalo gw tetep ngelesin dan ga ngelepas murid yang kemaren-kemaren, dalam seminggu gw bisa dapet sampe 500ribuan. 3 hari kerja. damn.
Tapi ada satu kutipan orang bijak lagi yang mesti gw pegang. Hidup itu pilihan. Gw harus milih, kerja di tempat sekarang yang udah pasti walau gw harus ngekos dan penghasilannya juga ga luar biasa, atau milih dapet panggilan di perusahaan yang baru manggil gw dan belom pasti kerjaannya bakal gw dapet atau ngga karena baru panggilan tahap 1, atau ngajar yang sebenernya gw suka banget tapi kadang ga tetap penghasilannya, sesuai sama maunya siswa les atau ngga-nya.
God knows the best, and i just doin' my part.
Jumat, 27 April 2012
Ada rasa sakit saat menatap mata Iqbal tadi. "Bal, mulai minggu depan, minggu depannya lagi, minggu depannya lagi, aku ga ngajar lagi," dan Iqbal diam. "Aku dah cariin ganti, namanya Steven, cowo, dia baik kok," Iqbal hanya menjawab "Oh, ya udah, terserah Ibu."Dan untuk pertama kali, kami ber-high five, inisiatif Iqbal yang memulai.
Saya sayang Iqbal. Sayang semua murid-murid saya tepatnya. Mungkin jauh lebih dalam dari perasaan mereka terhadap saya. Sedih rasanya tiap kali harus mengatakan perpisahan. Saya ingat bagaimana nama mereka selalu ikut terucap saat doa malam saya layangkan. Entah kenapa, mereka bisa jadi bagian hidup saya yang cukup dalam.
Saya ingin maju. Lebih pintar, lebih mahir dalam ilmu yang telah saya geluti sembilan semester lamanya, dan tentunya ingin punya penghasilan yang tetap dan menjanjikan. Maaf ya adik-adik muridku tersayang..harap kalian mengerti.I do really care about you. And, i do love you.
Minggu, 08 April 2012
Mari berhenti mengukur kebahagiaan orang lain dengan standard kita sendiri.
Orang dicintai bukan semata-mata karena dia "lebih" secara fisik. Jikalau demikian, mengapakah kamu mencintai sahabatmu?
Guru dihormati bukan sekedar karena wibawanya, namun juga ketulusannya.
Wania sukses yang belum menikah diusia belia, mencibir si ibu muda dengan anak tiga, walau usia masih kepala dua. Si ibu muda mengejek sang gadis eksekutif muda, karena kesendirian tampak terus mengungkungnya. Keduanya bahagia, dengan cara yang berbeda, namun membuat pakemnya sendiri sebagai dasar penilaian.
Mari berhenti menghakimi.
Orang dicintai bukan semata-mata karena dia "lebih" secara fisik. Jikalau demikian, mengapakah kamu mencintai sahabatmu?
Guru dihormati bukan sekedar karena wibawanya, namun juga ketulusannya.
Wania sukses yang belum menikah diusia belia, mencibir si ibu muda dengan anak tiga, walau usia masih kepala dua. Si ibu muda mengejek sang gadis eksekutif muda, karena kesendirian tampak terus mengungkungnya. Keduanya bahagia, dengan cara yang berbeda, namun membuat pakemnya sendiri sebagai dasar penilaian.
Mari berhenti menghakimi.
Kamis, 15 Maret 2012
doa?
Tuhan sayang..
Saat ini mata imanku terlalu lemah untuk mencari dimana Engkau. Dengan segala hormat aku mohon maaf. Satu hal yang aku minta, pun jika aku dilayakkan meminta. Aku mau jadi jawaban. Terlalu lelah dengan segala kebobrokan yang boleh aku saksikan. Kemiskinan yang tak layak, penyakit, hukum yang memihak.. terlalu banyak hingga mataku berair saat ini Tuhan..
Hak prerogratif adalah milikMu atas semesta jagat raya, aku tahu. Namun kiranya buat aku mengerti, Tuhan. Setidaknya berikan yang tadi kuminta: jadikan aku jawaban.
Hak prerogratif adalah milikMu atas semesta jagat raya, aku tahu. Namun kiranya buat aku mengerti, Tuhan. Setidaknya berikan yang tadi kuminta: jadikan aku jawaban.
Karena aku lelah bertanya dan marah.
Minggu, 19 Februari 2012
Minggu, 05 Februari 2012
poem
Tuhan sayang,
Saat ini aku sedang mencintai abu-abu
Bukan putih
Namun belum hitam
Maaf
Seseorang mengajarkanku untuk bersyukur atas providensia yang kuterima sampai saat ini, di usia 23
Sebut aku tua, bukan dewasa
Ah, lagi-lagi aku marah, dengan alasan yang irasional
Kalau sempat mengetuk pintu hatiku
Mohon berkenan membawa sesimpul senyum untukku
Dalam latar wajahMu yang sayu dan hangat
Yang kukenal, dalam tiap imaji yang boleh kugenggam
Saat ini aku sedang mencintai abu-abu
Bukan putih
Namun belum hitam
Maaf
Seseorang mengajarkanku untuk bersyukur atas providensia yang kuterima sampai saat ini, di usia 23
Sebut aku tua, bukan dewasa
Ah, lagi-lagi aku marah, dengan alasan yang irasional
Kalau sempat mengetuk pintu hatiku
Mohon berkenan membawa sesimpul senyum untukku
Dalam latar wajahMu yang sayu dan hangat
Yang kukenal, dalam tiap imaji yang boleh kugenggam
Salam cinta,
CiptaanMu
Kamis, 26 Januari 2012
Biarkan saya berharap
Aku merindukan kita berdua, yang duduk dibawah lembayung senja. Menikmati segenggam kacang rebus sembari menatap jingganya langit dan semburat merah martahari. Kau dengan bau keringat yang sama, memegang handuk biru muda dan menatapku yang tengah bercerita. Lelah dengan rutinitas kita. Belajar dan sepakbola. Gitar, foto, dan kerja. Waktu senja, selalu menjadi hiburan. Tak lama dan selalu berkesan.
Langganan:
Postingan (Atom)