Hujan masih turun dengan
diam-diam
Menyucikan kembali jalan dari
tapak kaki manusia
Debu-debu turun dan kami
terhenyak menatap rinai hujan yang bercumbu dengan malam
Dingin dan memilukan untuk
segelintir orang, nyaman dan menyejukkan untuk yang lain
Rumah kami kecil namun nyaman
Ada cinta yang besar didalamnya
Kelakar dan tawa setiap hari
menggema
Kami, penghuni yang sedarah
sejiwa
Ayah ibu dan 3 anaknya
Malam yang gelap dengan hujan
masih turun diam-diam
Aku bernyanyi disurga kecil kami
Menikmati malam dengan nada yang
seirama
Si keci Ani, adikku, memandangku
diam
Oh, pikirku, dia ingin ikut
bernyanyi namun lagunya asing
Jadi kuganti dengan yang lebih
sederhana dan ternama
Halo-Halo Bandung
Dia masih diam
Indonesia Tanah Air Beta
Beberapa lirik tak fasih
diucapkannya
Surabaya
Ani cuma tertawa parau
Bukan salah ibu dan ayah yang
sibuk bekerja hingga Ani tak tahu lagu nasional
Lebih kepadakulah teguran itu
bergejolak
Bahwa aku tidak meneruskan
apa-apa yang telah bergelora dari hati pejuang Indonesia
Mengajarkan mereka yang muda
tentang kebanggaan akan lagu-lagu kenegaraan
Bukan cuma Indonesia Raya
Hujan masih turun dengan diam-diam
Tapi rinainya juga bergemuruh
dihatiku
Semoga hanya Ani yang begini
Tapi..apa iya?