Minggu, 27 Januari 2013

mari berdoa

I always worry about my self, my life, and also my future. Jeleknya, kekhawatirann tersebut sering terlalu jauh. But today, after a short conversation with my older sister by phone, I realise something. A little thing but have big power, even bigger than my self. "Doain dulu." Simple sentence from here, makes me feel stupid mampus. Betapa bodoh gw yang selalu berpikir tanpa melibatkan Khalik alam semesta. Dia yang begitu dahsyat kekuatannya. 

Sudah waktunya kembali berdoa dengan setia.

Senin, 07 Januari 2013

sisterhood

Ada masanya ketika gw dan kakak gw ini ga akur. Saat dimana gw masih takut sama dia, selalu kalah saat bertengkar, dan berakhir dengan dibawah tekanan si kakak gw ini. Ada juga saat kita berdua masih suka pukul-pukulan, namun gw sudah bertumbuh. Menjadi sama kuat, dan berani melakukan perlawanan.

Sampai akhirnya kita berdua sama-sama berubah. Sama-sama lelah buat mempersalahkan satu sama lain. Sama-sama punya celah untuk lepas dari kebencian saat sama-sama marah. Disaat itulah gw sadar kalo kita berdua sudah..dewasa.

Kami lebih sering berbagi sekarang. Gantinya marah kalau pakaian dipinjam tanpa ijin, kami sekarang lebih sering menggunakan kostum-kostum itu dengan cukup memberi kalimat "gw pinjem ya" dan "jangan sampe rusak," terhadap satu sama lain. Gantinya mencemooh kekurangan satu sama lain, kami lebih sering memberi masukan dan saling menertawakan. Saat gw ga pede dengan jerawat, kakak gw akan mencari rekomendasi dokter kulit mana yang bagus. Saat kakak gw mulai jerawatan, gw akan memberi nasehat yang udah gw peroleh dari dokter kulit dan pengalaman gw pribadi. Saat gw pengen facial, dia nganterin gw. Saat dia mau ke pasar, gw yang nemenin. Ga perlu ribut, kami saling melengkapi, dan lebih sering berbagi sekarang. Curhat dan saling membagi rejeki sudah terlalu biasa. Bahkan ke bioskop berdua yang nampaknya awkward bisa kami lakukan.

Waktu mendewasakan kami.