Rabu, 24 Oktober 2018

Ya udah

Setiap kali gue kesel karena sesuatu hal yang salah karena situasi, suami gue selalu bilang : "Yaudah beb. Mau diapain lagi. Mending cari solusinya."

Dan akhirnya gue setuju. Ya bener sih. Emang kalo ngeluh, bisa selesai masalahnya?

Gue belajar untuk berpikir: yaudah. Mau ngeluh juga percuma.

Saat gue iri sama orang lain dengan segala kebahagiaannya, gue belajar untuk bilang sama diri gue : Yaudah. Sirik cuma bikin stress. Enjoy your life with your family.

Gue belajar untuk mencintai suami gue dengan segala kekurangannya. Yaudah emang dia dulu nyakitin hati gue, asal dia bertobat dan bisa berubah, jalanin hidup aja dengan normal. Keluarga kan harta yang ga bisa dibeli pake rupiah.

May God help me through my hard times by thinking : yaudah lah ya.

Jumat, 19 Oktober 2018

Awkarin bertobat, lah gue apa??


Sejak kemunculannya, awkarin adalah salah satu fenomena pada masanya. Ciuman sama pacarnya, posting di media sosial, yang notabene bukan hal yang "wajar" pada saat ini di Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai sopan santun, belum lagi gaya hidupnya yang wow sekali..penuh drama, minuman keras, lekuk tubuh yang dengan santai diumbar..Awkarin membawa begitu besar pengaruh pada cara remaja memandang kehidupan sosial. Awkarin adalah semacam "life goals".

Gue sangat memandang awkarin dengan rasa tidak simpatik. Kenapa? Karena sebagai guru, gue merasakan 'teror' awkarin. Apa yang dia tampilkan, menjadi hal yang wajar buat siswa gue. Lebih lagi, gue punya anak perempuan. Can you imagine my feeling inside?

Dan akhirnya, kemarin, tanpa sengaja, gue mendapat kabar di Instagram bahwa Awkarin meninggalkan dunia Instagram (walaupun akunnya ga dihapus sih, mungkin dia cuma vakum) untuk terjun langsung membantu korban gempa di Palu. A standing ovation from me, for what she has done. Seorang yang sefenomenal sekelas Awkarin, punya jiwa sosial yang jauh lebih besar dari gue yang seorang pendidik.

Dan gue mulai berpikir tentang surga. Gue selalu diajarkan, ada 3 hal yang akan terjadi saat kita masuk surga :
1. Kita ga menyangka orang yang kita pikir ada di surga, malah ga ada disitu
2. Kita ga menyangka orang yang kita pikir ga ada di surga, malah ga ada disitu
3. Kita ga menyangka kita bisa masuk surga


Mungkin Awkarin cuma pencitraan bagi sebagian orang (well half of me). Mungkin dia memang benar-benar bertobat (half of me agree with this opinion). But, despite o all her bad influence, she still had a beautiful soul. While I'm not.

Semakin kesini, gue semakin sadar bahwa gue semakin jahat. Mungkin, gue lebih ga layak untuk surga dibandingkan seorang Awkarin.

So, as a conclusion:
1. We can't judge others, cause life is a cycle. Everybody has a chance to be better, or worse.
2. A real homework for me to be a better person, since I'm a teacher, a mother also.
3. Semoga gue menjadi salah satu orang yang "ga menyangka bisa masuk surga". Amin
4. I love you, husband (he will read it, I know for sure).

Kamis, 27 September 2018

Untuk irene (4)

Nak, ketika orang bilang, dari mata turun ke hati, percayalah, itu bukan ungkapan semata.

Rawatlah dirimu, agar tak sakit hatimu. Saat laki-laki katakan kau cantik, percayalah, ia akan mengatakan yang sama pada yang lainnya. Bahagiakan dirimu, nak. Karena ungkapan "harta, tahta, wanita" sungguh nyata untuk semua pria.

Hati penting bagi pria, sepenting wajah wanitanya.

Kejam memang, tapi itulah kenyataan dunia.

Mereka bilang, beruntunglah pria yang cantik istrinya, kurang beruntunglah yang kurang cantik istrinya. Mereka lupa, bahwa wanita punya jiwa. Bahwa si buruk rupa lebih tidak beruntung, karena tidak layak mendapat cinta.


Young Man and an Old Lady

" You suppose to be happy for your baby. My son have autism. His body is here, but not his soul."

Then he answers,  " You suppose to be happy also, ma'am. My wife has mental illness. Her body is here, but not with her soul."

Then they let the silence speaks loudly.


Minggu, 19 Agustus 2018

Hatred comes after love

Why it's hurt?

Cause I was believing him. Cause I was adoring him. Cause I give him every thing I had. And he betrayed.

He's not only destroy my past, but also our future.

Have you ever love someone that deep? I do. I mean I did.

Now I understand what's others mean with : everybody's changing.


Minggu, 05 Agustus 2018

Cross your heart

"Cross your heart."

"Hm?"

"Promise me you'll never cheat on me."

He smiled, took a knife, and crossed the knife on his chest.

" I won't do the same mistake like he did."

Then we kissed under the moonlight while he was bleeding.


Minggu, 08 Juli 2018

Untuk Irene (3)

Nak, orang jahat itu sungguh ada.

Waktu kelas 3 SD, mama adalah korban bullying. Bukan sama teman nak, tapi sama guru. Iya, guru.

Opung bapa dulu kerja sebagai satpam. Opung mama kerja jadi kapster di salon. Tapi opung ga pernah mau kasih pendidikan yang serampangan buat anaknya. Mama dan Ua sekolah di salah satu SD swasta terbaik di Depok pada jaman itu.

Bisa sekolah disitu bukan berarti Opung mama dan Opung bapa gajinya besar. Justru, mama dan Ua termasuk bilangan anak kelas bawah secara ekonomi di sekolah itu.

Suatu hari, mama menyetorkan sejumlah rupiah kepada wali kelas mama di kelas 3. Mama lupa alasannya apa. Yang pasti, guru itu langsung istighfar lihat uang mama. Uang kertas pecahan kecil. Lusuh pula.

Mama ingat, guru tersebut suatu ketika bicara di depan kelas soal buku siswa yang lecek sampulnya, seperti uang yang mama setorkan kala itu. Dan sekelas tertawa. Perasaan mama? Sakit. Sakit sampai mama selalu menangis setiap mengingat kejadian itu sampai sekarang.

Mama ingat, guru tersebut selalu marah kalau ada anak yang tidak bawa buku pelajaran tertentu. Tapi suatu ketika, teman sebangku mama, seorang kaya, yang suka bawa hadiah untuk guru tersebut, tidak bawa buku salah satu mata pelajaran. Hari itu, tidak ada mata pelajaran tersebut. Sejak itu, mama ketakutan untuk berada di kelas 3 SD.

Suatu ketika, guru tersebut memberi pertanyaan, untuk mengetes kemampuan siswa. Yang bisa, angkat tangan duluan. Soal matematika kalau tidak salah. Mama yang pertama tunjuk tangan. Terus? Guru tersebut membatalkan pertanyaan, dan menggantinya.

Mama selalu berpikir bahwa mama yang salah saat itu. Tapi sekarang, mama mengerti. Bukan mama yang salah. Ketakutan mama yang membuat mama merasa bersalah. Karena kemiskinan mama.

Nak, beruntunglah kamu karena mama seorang guru. Setidaknya, disekolah Advent manapun, kamu tidak akan dikucilkan seperti mama. Sesama guru tidak akan saling menjatuhkan anak guru lain.

Nak, pesan mama, kemiskinan bukanlah bahan tertawaan. Bukan bahan untuk bercanda. Karena percayalah nak, rasanya tidak menyenangkan menjadi orang miskin. Sudah cukup kesusahannya, jangan tambah lagi dengan sikap pilih kasih, apalagi menghina.

Irene sayang, kemiskinan bisa merubah orang. Yang beragama dengan taat sekalipun. Mama ingat, pada jaman itu, gaji guru sepertinya tidak besar. Mungkin guru itu berharap banyak dari murid yang kaya, sehingga melupakan esensi mendidik, melupakan atribut keagamaan yang dia kenakan, yang justru tidak dibarengi dengan sikap beragama yang benar.. padahal rekan guru lainnya yang tidak mengenakan atribut keagamaan seperti dia (guru mama dikelas 1,2,.4,5,6) malah lebih baik dan bersahaja sikapnya.

Berdoalah nak, supaya tidak menjadi orang yang menjalankan agama dengan tidak benar. Karena semua agama mengajarkan kebaikan, namun tidak semua orang baik.

Mama bukan ibu yang baik, mama tau. Tapi Irene harus tau, bahwa setiap hari, mama berdoa, supaya Tuhan memelihara Irene, dan memenuhi kebutuhan Irene.

Nak, mama sangat terbeban jadi orang susah. Tapi puji Tuhan, mama selalu masuk kelas unggulan di SD. Puji Tuhan, mama masuk SMP, SMA, dan kuliah di Universitas yang terbilang favorit. Tuhan itu baik, nak.

Belajarlah biar pintar, Irene. Karena kepintaran bisa membawa kekayaan, tapi kekayaan belum tentu membawa kepintaran. Terlebih, berdoalah supaya Tuhan selalu berkati. Jangan pelit sama orang miskin ya, nak.

Mama sayang irene..


Selasa, 03 Juli 2018

Through ups and downs

Gue dan suami adalah dua pribadi yang..gimana ya, awalnya berpikir punya banyak kesamaan, ternyata malah bertolak belakang banget. Contoh :

gue selalu negative thinking, while he's the positive thinker.

Terkadang gue harus bekerja secara multitasking. Suami gue? Jangan suruh dia kerjain dua kerjaan berbarengan. Pokoknya jangan, kalo lo masih mau waras. Wong satu kerjaan aja lamaaaaa banget selesainya.

Barang bawaan gue kemana-mana itu terbatas. Kalo bisa cuma satu tas. Apalagi kalo jarak deket. Dompet, hape, udah. Suami? Kalo lo mau cari Doraemon versi manusia, nah, itu laki gue.Bagus sih, kadang ada aja yang mendadak mesti ada, dan dia bawa. Walau bagasi mobil isinya kaya orang yang hidupnya nomaden.

Gue paling males liat kulkas isinya makanan yang udah lama ga dimakan, while my husband doesn't. He loves keeping everything. Giliran mau gue buang, dia bakal ceramah soal jangka waktu makanan bisa awet berapa lama di kulkas (walau kadang kalo dia lagi ga ada, gue buangin dikit-dikit, hahah..).

Sesuatu yang rusak buat gue harus langsung diganti, walau artinya harus keluarin budget lebih. Suami gue? He can fix almost everything. I mean.. everything. Selama YouTube nunjukkin caranya, itu barang bisa balik kaya semula. Minimal 90 persen lah. Gila ga tuh.

Gue paling males berdebat di medsos. Cape tau. Buang-buang waktu. Suami gue? Hobinya debatin orang ga dikenal tentang politik sama agama di media sosial. Itu tuh laki gue. Sampe-sampe gue pikir gue ga diakuin jadi istri saking dia ga pernah posting foto gue di Facebook lantaran dia ga mau gue diganggu orang yang ga suka dia dunia maya (baca : orang-orang yang sakit hati di "lawan" di media sosial).

Gue doyan sambel, dia ngga.

Gue gampang marah, dia sabar.

Gue hobi tidur, dia juga. Heheh.

Pokoknya banyaklah. Tapi satu hal yang udah pasti sama. Visi kita untuk Irene, our beautiful baby.

Punya anak itu menurut gue artinya lo harus ngorbanin hidup lo. Karena sekarang tugas lo adalah mempersiapkan kehidupan yang baik, layak, dan benar buat jiwa baru. Bukan tentang "gue" lagi. Tiap punya uang, you have to spend some of it for this little creature. Mau jalan, lo harus mikirin siapa yang nemenin ini anak. Mau belanja, lo harus inget stok popok dirumah. And many more. Lo harus makin mundur, supaya si kecil maju. Kebahagiaan lo adalah perngorbanan yang semoga ga sia-sia.

Visi gue dan suami sama. Untuk ngasih masa depan yang cerah buat Irene, dan calon adik-adiknya kedepan. Berat? Iya pasti. Dengan segala perbedaan antara gue dan suami, kita sama-sama harus membesarkan anak berbarengan.

Gue percaya kalo bhineka tunggal ika itu ada dikeluarga juga. Ada kalanya gue harus ngalah, ada kalanya suami yang harus ngalah. Kenapa? To make this relationship still working as we hope. To keep this family right on the track. To make sure that our next generation have better life than us. Gimana mau anak berhasil kalo orangtuanya ga sejalan.

I love my baby, like my husband love her too. Sama. Ketika lo mencintai hal yang sama, lo akan berusaha mencocokkan diri lo sama orang tersebut. Walau sulit.

Sama kaya ngefans sama idola, lo ga bisa egois kalo ada meet and greet, karena semua sama-sama suka sama si idola. Nah, kira-kira kaya gitu. Maunya memiliki, tapi itu harus dimiliki bersama. Otomatis harus saling kerjasama supaya sama-sama senang.

Irene itu kebahagiaan kami. Cape ngurusnya, tapi seneng.

Terlalu dini buat gue bilang bahwa gue bisa melewati semua bersama suami through ups and downs. But I hope so. I hope we will. I hope Irene would help us. Through ups. And downs. Amen.


Minggu, 01 Juli 2018

Sampah. Ga usah dibaca kali ya.

Ini adalah postingan asal semata.

Well, after seeing one of selebgram yang ngehits dengan bayinya, I decide to write this one.

This selebgram said that it's okay to feel tired when you take care of your child, though people would judge you ungrateful woman. The point is, there's no any relationship between feeling tired with ungrateful. We're still human, who has feeling, and people can't understand it sometimes, but life must go on. Pusing amat mikirin orang.

Gue setuju banget sama pernyataan ini. Kenapa? Cause sometimes people so judging. Emang ga boleh ya bilang capek? Hellooo..manusia diciptakan Tuhan dengan kekuatan yang terbatas loh. Capek itu normal kali. Bukan seorang ibu ga bersyukur kalo bilang capek saat ngurus anak. Bukan. Sama aja sama orang kerja untuk cari uang. Emang ga boleh ngeluh capek? Emang kalo bilang capek artinya ga bersyukur? Bukan. Itu adalah kemanusiaan kita.

Jujur, gue ga terlalu lelah untuk ngurus Irene saat ini, karena ada banyak anggota keluarga yang bantu gue saat ini, thanks to them. Tapi bukan artinya gue ga capek sama sekali. Lebih ke arah nahan sakit sih. Suka sebel sama orang yang nganggep terlalu manja kalo bilang sakit terus. Rasanya pengen dibelek aja perut tuh orang, acak acak isinya, jait lagi.

Belum lagi seorang ibu juga harus ngorbanin waktu buat anaknya. Ga bisa kemana-mana loh gue. Demi direct feeding Irene dan memastikan stok ASI cukup pas gue tinggal kerja nanti. Ngorbanin bentuk badan yang melar ga menentu dan lo ga boleh diet karena masih harus ngestok ASI.

Terimakasih loh untuk yang udah bersimpati dan berempati sama gue, dan semua kaum ibu yang merasakan sakitnya c section pas ngelahirin serta ibu-ibu yang kadang ngerasa lelah. Really appreciate that.

Gitu deh ya curhatan gue. Udah jam 4 pagi nih. Anak baru tidur stengah jam lalu, terus harus istirahat dulu, nyiapin tenaga soalnya Irene mau diimunisasi besok.

At the end, I thank God everytime I see my baby, though sometimes I feel so tired and many emotional feeling inside makes me lil bit insane. Tuhan ngerti kok, gue yakin. Manusia aja yang suka ribet.

Bye.


Jumat, 29 Juni 2018

God, why it's hurt?

For everytime my husband ask me for forgiveness, I can't deny my self from being hurt.

Too hurt. Too deep. Then I hate my self for it.

For everytime my husband said : "Is there no chance for me to change?", my heart whispered "You have, but you kill me inside."

Am I wrong, Lord?
Why I have to face this?
Am I not worth for a man who really love me?

I can't handle it anymore..I already try..


Selasa, 26 Juni 2018

Thought

That man said that her wife is best thing he ever had.

She is the luckiest wife ever.


Untuk Irene (2)

"Aku mau pelihara burung pipit, ma."

"Ngga, sayang. Kita buat sarang diluar, tapi bukan sangkar."

"Kenapa?" Irene memelas, matanya memohon.

"Kalau kita sayang, biarkan dia terbang bebas. Cintai suaranya. Beri makan. Pasti dia balik lagi."

"Tapi aku mau liat tiap hari."

"Biarkan dia bebas, dia pasti kesini lagi kalau Irene selalu kasih makan. Biar dia datang karena dia mau, bukan karena kemauan kita, kepuasan kita, nanti dia sedih."


PS : Nak, cinta juga begitu. Ada saatnya ingin melepaskan. Dan dilepaskan. Karena keterpaksaan memang mempertahankan, namun tidak datang bersama kebahagiaan.


Senin, 25 Juni 2018

Trauma

Kalau hati bisa dipampangkan di depan matamu
Maka hatiku akan berwarna merah
Berdarah
Lukanya membelah

Bisakah kembali seperti sediakala?
Nampaknya tak akan pernah


Jumat, 15 Juni 2018

Post partum..or desperately feeling inside?

Feels empty inside.
Can't find the purpose of my life.
And suddenly I realize
There are some things I have to do
Before I die

Make people around me happy.
That's all.

Have to prepare the best for my baby
Have to make my husband smile daily
Have to make my parents living thankfully
My sisters, my surrounds..

Because that's what matters for them. For me.

I can't find one thing, even only one..the reason to be happy for my self.

But I still can make happiness for others.
I do.
So that's the purpose of my life.


Jumat, 08 Juni 2018

Untuk Papa Irene

Maaf sudah menyakiti hatimu
Maaf sudah membuatmu lelah
Maaf telah mempermalukanmu

Kita belajar memulai yang baik lagi ya..


Untuk Irene

Terimakasih, nak
Untuk selalu kuat selama "di dalam" mama
Naik turun tangga sekolah
Berdiri di kereta waktu umurmu masih belum mencapai 6 bulan
Duduk di sepeda motor sampai usiamu sekitar 5 bulan

"Kuat ya de, sebentar lagi kita sampai"
Cuma itu yang mama bisikkan  dalam setiap perjalanan
Terimakasih telah menanggapi permintaan mama dengan baik

Terimakasih, nak
Untuk tetap sehat selama dalam perut mama
Walau mama banyak menangis, kamu lahir tanpa cacat cela

"Maaf ya de.."
Setiap hari, mama selalu mengatakannya, karena mama salah melukai batinmu

Terimakasih nak, untuk sehat saat keluar dari dalam mama
Walau harus kau nikmati ketuban yang berubah warna, dan lilitan mengikat di leher kecil itu

Mama mencintai mu, nak.


Senin, 04 Juni 2018

Irene Keyzia Meiracle Sinaga

Nak
Mama berjanji
Untuk mengajarkanmu kuat, tegar, berani
Bukan sekadar cantik dan gemulai

Karena, nak
Mama akan selalu berusaha untuk menjagamu dan memelihara hidupmu, namun satu yang tidak bisa mama ajarkan

Bahwa hidup kadang dipenuhi duka dan airmata

Ah, nak
Mama tidak mau kamu menjadi cengeng
Kita perempuan, tapi bukan makhluk yang lemah

Mama tidak akan sanggup mengatakan kepahitan yang mama alami
Tapi kalau mama harus memilih menjalaninya agar mama bisa memilikimu atau bahagia namun tanpa kehadiranmu..

Ratusan kali akan mama ulangi rasa sakit ini
Karena cinta mama untuk mu

Nak, suatu saat kita akan berbeda pandangan
Kamu menyakiti mama, mama melukai mu

Tapi nak, mama pastikan, cinta mama tidak akan berubah, karena kamu yang paling berharga

Kamu adalah semangat hidup mama
Ditengah duka yang harus mama derita

Berdoalah nak, agar kamu jangan terluka seperti mama
Berdoalah untuk memperoleh cinta dari sesama
Berdoalah agar Tuhan selalu menjaga

Dari mama
Untuk Irene Keyzia Meiracle Sinaga


Sabtu, 14 April 2018

Mini fiksi lagi

"kenapa harus kopi?"
"Maksudnya?"

Aku menggeleng pelan. Dia tahu persis aku tidak minum kopi. "I insist," kalimat terakhir yang ia bilang sebelum pesanan kopi itu datang untukku.

Matanya tajam menatapku. Sedikit membuatku jadi salah tingkah. Mungkin kalau belum menikah, aku goyah juga.

"Satu teguk aja."
"Nggak."
"Please.."

Ah, lagi-lagi dia menatapku dengan cara yang berbeda, namun sama memukaunya. Mata sayu, senyum lembut, sedikit merajuk.

"You know I won't do that."

Senyumnya merekah. "That's why I love you the most. Keras kepala."

Mungkin pipiku sudah memerah, entah. Tapi rasanya panas.

"Kopi ini enak, Chi. Apalagi kalo kamu suka minum kopi, kamu bakal ngerti kalau ini kopi  bagus. Rasanya sedikit pahit, karena ga pake creamer dan gulanya ga banyak. Tapi justru tajamnya rasa kopi ini jadi lebih terasa. Enak. Hangat. Harum. Bikin rileks."

"Aku ga suka." Susah bicara sama pecinta kopi.

"This coffee, tells us a philosophy of love. Rasanya ga selalu manis, Chi. Pahit kadang. Tapi tetap, menenangkan."

"Well I don't drink coffee, nor I like to be in love."

"I'm not going to push you. But I hope you will realize that this coffee is not for you, but will always be around your life, since many people like it. Then, the love also do the same. You don't need it, but will always be around you. Sakit, Chi. Aku tau kok. Tapi jangan jadi anti gitu."

"Ga taulah."

Dia tersenyum. "I love you."

"My husband also say the same."

"Then he does."

"I don't know."


Senyum merekah lagi di bibir itu. "Be with me."

"Jadi, apa bedanya aku sama dia?"

He grabbed my hands. "Aku ga akan maksa lagi. But one thing, berbahagialah. Aku mohon. Kamu sudah belajar mencintai tanpa melukainya. Aku mohon, berbahagialah. Aku ga suka kamu merana. Jalanilah sama dia, tapi berhentilah terluka."

Dan kamipun berdoa.


Beyond my imagination

Now I know why God creates imagination. Many reasons, but some that I love are:

To help people have a little " shortcut", to runaway from the reality.

To help human still alive while the soul is already dead.

To keep us have hopes, though there aren't.


Senin, 09 April 2018

Empty

Still breathing and alive just for my baby. She / he deserves the best while I'm not.


Sabtu, 17 Februari 2018

Tuhan dan aku

Tuhan sangat paham akan keadaan
Ia tahu kapan memberi, kapan mengambil
MataNya nyalang mengawasi

Dan beberapa hari ini aku terluka
Masih basah
Akan berbekas karena telah menganga cukup lama

Lalu Tuhan bertanya, kenapa?
Kujawab 'ah, Tuhan, aku lelah merawatnya. Sudah terlalu parah'

Tuhan tersenyum dan memandangku begitu rupa
Hingga salah tingkah ku dibuatNya


'Tidak apa-apa menangis', kataNya
'Perih kan?'
Lalu aku diam cukup lama

'Aku lelah, Tuhan', kataku
'Aku lelah berusaha sembuh'
'Biar saja jadi begitu'

Tuhan memandangku lagi dengan teduh
'Aku menjagamu agar jangan terjatuh lagi disitu'

'Kalau aku jatuh lagi bagaimana? Bukan aku yang mau,' rengekku


'Tugasmu bertahan. Sampai aku menjemputmu. Bertahan.'
Ia mencengkeram pundakku. Kuat.


Jumat, 16 Februari 2018

.....

Karena saat kamu jatuh cinta, kamu juga akan mengenal air mata.


Untuk kesekian kali saya disakiti. Batiniah, yang notabene justru lebih susah untuk kembali ke sediakala. Jujur, saya lelah. Lelah untuk marah, untuk menangis. Parahnya, semakin lelah untuk berjuang.

Saya belajar bahwa tidak semua yang baik diluar, adalah baik juga didalam. Saya belajar bahwa kata-kata kadang memang cuma kata-kata, mudah diucap, namun sia-sia.

Puji Tuhan, saya diciptakan dengan baik adanya. Bukan memuji diri, tapi saya tidak berkecil hati saat saya disakiti dengan pedih. Saya tidak membandingkan diri dengan yang membuat saya dilukai. Saya tidak mencari seseorang untuk melampiaskan luka didalam. Saya tidak membiarkan orang yang menyayangi saya sejak balita menderita dengan cerita duka.

Karena jauh disana, ada mata yang terbuka. Mata yang melihat duka. Yang memandang dengan penuh cinta. Yang Mahakuasa. Yang tahu dan memperhitungkan semua.

Jujur saya lelah. Luar biasa. Tapi saya cuma pasrah. Kepada yang empunya nyawa manusia.


Kamis, 15 Februari 2018

Ilmu

Sejak sakit ini kembali datang, aku makin banyak belajar. Untuk mencintai diri sendiri. Untuk mengejar kebahagiaan yang orang lain tak mengerti. Untuk berhenti percaya pada hal-hal manis yang ingin kudengar, tapi bukan kenyataan.

Untuk bangkit, berjalan, dan sedikit saja peduli pada apa yang membuat luka.


Jumat, 02 Februari 2018

Birthday wishes

First of all, I wanna say thanks to God,who already give me a wonderful love until today.. God already provides all my needs.

Secondly, I wanna say thanks also to my-very-best-friend-all-the-time : Hesty Afrida, because she's the first one who congratulate me on my birthday (😘😘)

Buat suami? Sudah pasti itu sih. Buat orang tua, kakak, adik, sepupu, murid-murid disekolah.. Terimakasih banyaaaakkk..terharu sebenernya..


Oke. Back to the title of this post : Birthday wishes.

I already blew up candles twice until now..with the same wishes.

I pray God will help and give my husband a job, so he can supply all our needs by him self, pray that he would life happily ever after with or without me, and has so much love for our children so he can do the best to raise them..I pray blessings for him.

I pray that God will also bless "someone there inside my tummy" who proudly I call as my baby. I pray he / she will be born healthy, grow up happily, smart, be a good child for us as parents, be blessings for all people, and God will be proud of him or her.

Because I want nothing else but their happiness. Nothing. I love them, and seeing their happiness is my everything.

Dear God, please answer and fulfill my prayers, I'm begging Lord..amen.


Rabu, 10 Januari 2018

?

Sampai pada titik dimana rasanya benar-benar menjalani hidup itu tidak seindah kelihatannya.

Capek.

Cuma mau istirahat.