Selasa, 22 Agustus 2017

Betrayed

Pada akhirnya gue mengerti, bahwa kita ga akan pernah cukup buat orang lain. Bahwa lo ga bisa menuntut terlalu banyak. Bahwa yang lo minta, sekecil apapun itu, kadang terlalu sulit buat orang lain. Bahwa standard  yang buat lo mudah, ga semudah itu bagi yang lain.

Jujur, gue ga pernah bisa ngerti, kenapa bisa kaya gitu. Berkali-kali gue pikirkan dan gue ga pernah dapet jawabannya. Cuma sakit.

Seseorang pernah bilang :"Jangan terlalu memuja seseorang. Nanti kamu kecewa saat dia ga sebaik yang kamu harapkan." Dan akhirnya gue mengerti dengan jelas maksudnya. Pahit.

Di dunia yang majemuk, manusia memang diciptakan hidup dengan sesamanya. Membentuk komunitas, hubungan, persahabatan, persaudaraan. Tapi manusia juga diciptakan individual. Dan emang, gue rasa ada kalanya, gue cuma bisa menerima kenyataan, bahwa satu individu belum tentu cocok dengan individu lain.

Dan gue cuma bisa menunggu sampe gue ga lagi menangis mengingat pahitnya kenyataan.

Orang bilang, usia bertambah membawa kebijakan. Benar. Karena hidup menjadi lebih pahit kian lama.

Entah. Gue rasa semuanya udah berubah. Semua.


Rabu, 16 Agustus 2017

Fase kedua kehidupan

Beberapa jam lagi..gue bukan lagi nona, tapi nyonya. Gue, yang mungkin di keluarga bukan siapa-siapa. Gue, yang selama ini selalu menyakiti hati calon pasangan hidup gue.

Entah. Hanya karena kasih karunia, gue menemukan jodoh dan menikah lebih dulu dibanding sepupu-sepupu gue. Hanya karena kasih karunia, gue menemukan pasangan hidup yang mengasihi gue sekalipun gue selalu berkata kasar. Hanya karena kasih karunia, gue menemukan diri gue ga layak, tapi dilayakkan sama Tuhan.

Only by His grace.