Kamis, 28 Juni 2012

fiksi

Sms yang masuk pukul sepuluh malam tidak wajib dibalas kalau memang bukan tentang hal urgent. Muka sudah dibersihkan. Gigi sudah disikat. Kalau bukan dia yang mengirim pesan singkat itu, aku tak akan ragu untuk tidur.

"Kapan bisa ketemu? mau cerita.."

Ini semua pasti tentang gadisnya. Mungkin pertengkaran kecil. Entahlah. Jemariku mulai mengetikkan kata..

"Sabtu sore kalau mau. Di tempat biasa."

Dan 2 menit kemudian..

"Ga bisa jumat malam aja?"

Hei tuan-super-istimewa-yang-butuh-diprioritaskan, saya punya acara sendiri.

"Ada janji sama temen SMA."

"Ya ampun. Kan kita dah jarang cerita-cerita.."

Ada rasa gemas yang minta jalan untuk bergemuruh. 

"Yang nolak ketemu selama ini siapa? Kalau mau Sabtu. Sore. Titik. "

Sms terakhir yang kuterima, dan tak layak dibalas.

"Cukup tau. Ada yang udah berubah."

Tetap  menghamba agar setidaknya kamu memberi sedikit saja perhatianmu? Saya bukan pengemis. Lagi.

Tiny things which is good enough for me

  • Langit yang saya tatap setiap kali pulang kerja. Biasanya biru disore hari, merah dimalam hari. Iya, merah. Lampu kota yang membuat warna yang nyalang itu menjadi hitam kelam dan kalah terang. Terlihat bodoh mungkin bagi orang lain, melihat saya mendongak cukup tinggi sepanjang jalan. Tapi  sungguh, angkasa kita memang luar biasa.
  • Suara mama yang selalu fals saat menyanyi, anehnya merdu ditelepon, terlebih saat saya jauh dari rumah. Suara diva yang saya cari-cari setiap kali gelisah.
  • Susu yang dicampur oatmeal. Hangat.
  • Wangi sabun yang menguar dari tubuh orang yang baru mandi.
  • Tempat tidur mama yang sempit. Umur saya 23 tahun, dan setiap kali libur kerja, saya tidur disana bersama mama.
  • Pengamen yang berkualitas.

Kamis, 21 Juni 2012

Iri

Iri adalah bentuk kelemahan. Saat seseorang iri, sebenarnya disaat itu ia sedang memproteksi diri dari kekalahan dengan cara yang tidak wajar.


Yah. Terimakasih kalau masih ada yang iri sama saya :D

Jumat, 15 Juni 2012

galau

Ini tentang malam-malam
Yang aku habiskan sambil menatap rasi bintang dilangit
Atau menghirup bau hujan
Atau melihat bulan setengah
Atau hanya gelapnya saja yang pekat

Ini tentang suara radioku yang semakin parau
Atau earphone yang terus mendengungkan lagu ke telinga
Atau percakapan tetangga yang sayup-sayup
Tidak ada yang istimewa
Selain membawaku maju
Melintasi detik, menit, jam, semua waktu malamku
Untuk melupakan kamu

Setidaknya untuk menjagaku berhenti mengharapkanmu