Kamis, 28 Juni 2012

fiksi

Sms yang masuk pukul sepuluh malam tidak wajib dibalas kalau memang bukan tentang hal urgent. Muka sudah dibersihkan. Gigi sudah disikat. Kalau bukan dia yang mengirim pesan singkat itu, aku tak akan ragu untuk tidur.

"Kapan bisa ketemu? mau cerita.."

Ini semua pasti tentang gadisnya. Mungkin pertengkaran kecil. Entahlah. Jemariku mulai mengetikkan kata..

"Sabtu sore kalau mau. Di tempat biasa."

Dan 2 menit kemudian..

"Ga bisa jumat malam aja?"

Hei tuan-super-istimewa-yang-butuh-diprioritaskan, saya punya acara sendiri.

"Ada janji sama temen SMA."

"Ya ampun. Kan kita dah jarang cerita-cerita.."

Ada rasa gemas yang minta jalan untuk bergemuruh. 

"Yang nolak ketemu selama ini siapa? Kalau mau Sabtu. Sore. Titik. "

Sms terakhir yang kuterima, dan tak layak dibalas.

"Cukup tau. Ada yang udah berubah."

Tetap  menghamba agar setidaknya kamu memberi sedikit saja perhatianmu? Saya bukan pengemis. Lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar