Senin, 08 November 2010

Obama dan pengaruhnya

10 November 2010 besok Obama akan muncul di kampus saya. Penguasa nomer 1 negara adidaya ini nampaknya punya pengaruh sangat besar. Jalan-jalan disekitar kampus telah diaspal ulang dari beberapa bulan lalu. Saat pengaspalan dulu, alasan utamanya tak lain adalah penyambutan terhadap orang kulit hitam pertama yang menjadi presiden AS ini juga, sayangnya saat itu batal. Sampai saat saya menulis disini, ada begitu banyak hal "unik" yang saya temui. ABRI yang bertebaran disekeliling fakultas, desas-desus bahwa besok kuliah setengah hari dan Rabu libur..dan mungkin masih banyak lagi. Mahasiswa tentu senang, lepas dari tanggung jawab sementara yakni perkuliahan. Sementara beberapa dosen mengeleuh karena harus mengganti jadwal kuliah, sementara silabus telah dibuat sedemikian rupa untuk pertemuan tiap minggu. Apalagi saat tanggal 10 jatuh pada hari Rabu nanti, dosen yang mengajar pada hari tersebut harus putar otak berkali-kali, mengingat Rabu 17 November 2010 nanti, perkuliahan kembali terhambat mengingat adanya hari raya Idul Kurban.

Yang ingin saya ulas disini bukanlah betapa besarrnya pengaruh Obama. Lebih dari itu, saya mulai terperangah dengan hal lain yang lebih sederhana. KEKUASAAN. Bayangkan kalau yang datang adalah seorang turis biasa. Seberapa besar pengaruhnya? nol. Jadilah orang yang berpengaruh, maka kamu akan mendapat perlakuan yang istimewa. Bagai raja. Tapi ingat, pengaruh yang besar yang bisa kamu berikan pada dunia, tanpa kekuasaan, tidak akan berarti banyak. Contoh, apakah kita menyambut dan mengelu-elukan guru-guru di daerah terpencil? Tidak. Kita menghargainya, tapi tidak memperlakukannya dengan istimewa, semata-mata karena mereka tidak punya power. Ironis memang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar