Jumat, 27 April 2012

Ada rasa sakit saat menatap mata Iqbal tadi. "Bal, mulai minggu depan, minggu depannya lagi, minggu depannya lagi, aku ga ngajar lagi," dan Iqbal diam. "Aku dah cariin ganti, namanya Steven, cowo, dia baik kok," Iqbal hanya menjawab "Oh, ya udah, terserah Ibu."Dan untuk pertama kali, kami ber-high five, inisiatif Iqbal yang memulai.

Saya sayang Iqbal. Sayang semua murid-murid saya tepatnya. Mungkin jauh lebih dalam dari perasaan mereka terhadap saya. Sedih rasanya tiap kali harus mengatakan perpisahan. Saya ingat bagaimana nama mereka selalu ikut terucap saat doa malam saya layangkan. Entah kenapa, mereka bisa jadi bagian hidup saya yang cukup dalam.

Saya ingin maju. Lebih pintar, lebih mahir dalam ilmu yang telah saya geluti sembilan semester lamanya, dan tentunya ingin punya penghasilan yang tetap dan menjanjikan. Maaf ya adik-adik muridku tersayang..harap kalian mengerti.I do really care about you. And, i do love you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar